Press ← and → on your keyboard to move between
letters
Dear FutureMe, dear nova yang sebentar lagi berencana untuk resign tapi masih takut untuk bilang ke mamak.
surat ini aku tulis biar kamu bisa baca nanti nanti, biar kamu ikut merasakan deg degan dan tertekannya posisi kamu sekarang. pertama-tama, aku ingin bertemikasih ke kamu untuk terus berusaha dan ga pernah berhenti, mulai dari sekolah dulu sampai sekarang kamu terus berusaha tampil dan siap di segala situasi. terimakasih karena sudah memilih jurusan yang kamu i***-idamkan dari kecil, terimakasih sudah bermimpi untuk menjadi orang kaya atau minimal cukup. terimakasih nova, sudah berdiri sampai sekarang walaupun kamu tidak bersama abi.
ketika kamu baca ini, aku harap kehidupanmu sudah jauh lebih baik. aku berharap kamu sudah jauh lebih bahagia. aku berharap tabunganmu sudah banyak, kamu sudah punya iphone dan kamu bisa makan buah setiap hari. aku berharap kulitmu sudah tidak kering lagi.
nova, ketika surat ini ditulis kamu sedang menahan tangis karena kamu masih di ruangan kantor. kamu sudah berjanji untuk tidak menangis lagi di kantor. u did well, kamu cuma perlu tisu untuk lap air dari hidung. it's okay..
nova, kamu bertugas mengurus pajak di perusahaan ini, ini merupakan pekerjaan pertama kamu, kamu mendapatkannya bahkan sebelum kamu wisuda. keren kan?! tapi nova, ternyata ini bukan lingkungan kamu. tapi kamu cukup hebat karena mampu bertahan selama 17 bulan. selama kamu bekerja, kamu sudah bisa memenuhi kebutuhan kamu sendiri, sudah bisa beli baju, beli sepatu, beli skincare, dan makanan makanan yang dulunya belum pernah kamu makan.
walaupun kamu merasa kecil dan tidak dihargai, ga pernah sekalipun aku merasa malu kepada kamu. kita datang dari kabupaten, dulu ga pernah kepikiran untuk bisa kuliah disini, tapi Allah memberi lebih. kamu bisa kuliah, kerja, hidup dan bermain di Banda Aceh. mungkin sekarang saatnya kamu istirahat dulu, karena bukannya dari dulu kamu selalu berlari? mungkin ini saatnya kamu diam dan merenung. saatnya kamu menikmati hidup. iya ga sih?
walaupun kamu ga pernah mengecewakan dirimu sendiri, tapi rasanya tetap terasa berat jika itu menyangkut mamak. mamak salah satu orang yang ga pernah berhenti untuk dukung aku bisa sampe ada disini. mamak, orang yang ga pernah ada cape capenya kalo untuk aku. aku merasa sedih dan ga enak hati untuk bilang ke mamak kalo aku mau berhenti. aku merasa aku melakukan dosa besar kalo aku berhenti. aku merasa aku ga akan disayang lagi kalo aku berhenti.
surat ini sekaligus aku tulis untuk aku telpon mamak nanti malam, aku masih bingung aku harus ngasi tau mamak gimana. tapi aku akan coba usaha untuk kasih mamak pengertian, kalo ini terllau berat untukku, dan aku merasa ga sanggup lagi. aku ga berniat berhenti total dan berhenti selama lamanya. aku hanya perlu istirahat. aku jelas bukan orang yang akan sanggup berdiam lama lama tanpa kegiatan yang menghasilkan uang.
dari kecil kamu sudah bergelut perihal ekonomi. dari lecil aku sudah terbiasa berdagang. rasanya, aku percaya pada diriku sendiri bahwa aku bisa walaupun aku ga di kantor ini lagi. tapi, tetap saja membayangkan bagaimana aku telepon mamak nanti malam past tetap merasa sedih dan merasa sudah sangat mengecewakan.
mungkin pembicaraan pertama kali adalah tentang kabar? walaupun aku bertemu mamak dua hari lalu karna nikahan kak dedek. merasa tidak diinginkan tentu sangat membuat sedih. aku merasa aku tidak diinginkan disini, aku merasa aku tidak dibutuhkan disiini. alasannya banyak, bisa jadi karena orang tuaku tidak terkenal, oom ku atau kakekku. pekerjaan ku tidak membuat mereka puas, dan aku selalu membahas tagihan pajak. atau aku kurang menjilat? entahlah, yang ku tau, mereka kesal karna aku selalu membahas tagihan pajak dan tidka mampu menurunkan nominal tagihan pajak. walaupun itu terjadi jauh sebelum aku bekerja disini.
aku berharap kedepannya kamu banyak belajar lagi ya, lebih dewasa lagi dan lebih baik lagi. aku berharap kedepannya kamu melakukan pekerjaan ini dengan happy dan nyaman. kamu bisa bicara soal tagihan pajak dengan hati yang lega tanpa ada rasa takut. apapun itu, aku cuma berharap kamu sehat dan bahagia sebenarnya dimanapun kamu berada.
mungkin kurang lebih kamu bisa berkata seperti ini nanti jika menelepon mamak.
"mak, dekpa mau cerita sekalian minta saran. dekpa ga kuat lagi di kantor ini. dekpa gabisa lagi kerja disini. tiap malam dekpa ga pernah tenang. dekpa takut untuk bangun pagi, dekpa takut. perasaan kek 'huh, besok ada kejadian apalagi ya?' 'besok kira kira orang pajak telpon dekpa lagi ga ya?' 'besok pak ibnu hubungi dekpa ga ya?' besok ada briefing ga ya? setiap hari kegitu. juga selama kerja, dekpa udah jarang ketawa, dekpa ga senang disitu.
dekpa minta maaf ya, kalo dekpa udah kecewain mamak, dekpa janji dekpa ga bakal berhenti terus santai santai aja. dekpa janji untuk belajar tiap hari, dekpa janji untuk hemat, dekpa janji lamar kerja tiap hari, dekpa janji perbaiki cv, resume dan portofolio tiap hari. dekpa janji, dekpa janji. tapi untuk sekarang, ini betul betul berat, dekpa ga sanggup. mungkin beban kerjaannya biasa aja, tapi orang di kantor yang bikin ga betah. dekpa selalu diatas sendiri, ga turun ke bawah. karena dekpa merasa terasing kalo dibawah, semua orang sibuk sama kerjaannya. kerjaan tiap hari bertambah, tapi kerjaan dekpa itu itu aja, dekpa kaya ga dikasi kesempatan untuk pegang yang lain. dekpa dibuat merasa ga dibutuhkan di kantor. dekpa merasa ga enak karna makan gaji buta tanpa ngasi sesuatu untuk kantor.
semoga mamak paham gimana tertakannya dekpa sekarang, dekpa cuma mau mamak terima dekpa di rumah, walaupun dekpa nganggur. dekpa cuma mau disayang sama mamak walaupun dekpa ga kerja.
Sign in to FutureMe
or use your email address
Create an account
or use your email address
FutureMe uses cookies, read how
Share this FutureMe letter
Copy the link to your clipboard:
Or share directly via social media:
Why is this inappropriate?