A letter from Jun 19, 2023

Hai aku yang berumur 21 tahun, apa kabar? aku menulis ini di tanggal yang sama saat kamu membacanya. Bagaimana kuliahmu? bagaimana dirimu saat ini? aku 18 tahun masih mencari jati diri dan terkadang bingung dengan apa yang aku inginkan, setelah melewati beberapa hal yang rumit dalam hidup support terbaik tetap mamah dan bapak, juga diri sendiri. Setelah melewati beberapa waktu yang berat karena aku selalu ingin mati, aku juga mengalami fase dimana aku ingin tetatp bertahan hidup. Dan menemukan sebuah hal indah dalam hidup. Serendipity. Aku tak pernah mencari, tapi justru aku mengambilnya. Aku menemukan dia saat dimana aku mengetahui bahwa dia menyukaiku, aku bertekad untuk mendapatkan dia walau awalnya aku tidak tahu bahwa aku jatuh kelubang dasar yang begitu gelap dan juga menyenangkan secara bersamaan. Kami seakan membangun hubungan diatas tanah yang goyah, tanpa dasar kepercayaan, hanya mengambang. Aku selalu bertanya apakah aku memang benar jatuh hati, seringkali menyangkal tapi bahkan aku gak pernah bisa buat menyingkirkan dia dari pikiran. Aku masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya aku inginkan untuk diriku sendiri. Apakah dia yang aku mau? tapi bahkan aku tidak melakukan apapun, gila. Pesanku, kalo kamu saat ini masih belum bisa melupakan dia, aku mohon sampaikan rindumu dan rinduku padanya aku mohon!! kemarin dia ulang tahun, ucapin, basa basi dulu.