Time Travelled — 12 months

A letter from Sep 28, 2022

Sep 28, 2022 Sep 28, 2023

Epilogue

Peaceful right?

Hai, apakabar sekarang? Aku pikir aku berada dalam kondisi paling buruk yg pernah ada. Atau mungkin selalunya begini, hanya aku yg tak sadar. Maksudku tidak ada yang mendengarkan. Tidak ada. Sama sekali tidak ada. Oh Tuhan, kenapa tiba-tiba aku kau muncul dalam pikiran ku sekarang. Apa aku harus mulai sholat lagi? Tapi tetap tak ada kemajuan. Berbicara dengan Tuhan dalam sholat malah membuat ku tambah sedih. Berpikir tidak ada satupun manusia yg mengerti diriku, membuat ku ingin mengakhiri ini. Tapi darimana keberaniannya? Apa ini yg di rasakan orang-orang berani saat detik-detik mereka memutuskan mengakhiri hidup? Aku ingin menulis semua alasan mengapa aku ingin mengakhiri hidup. 1. Gigi depanku yg berlubang menyebabkan aku tidak pede. Aku selalu bilang ini pada ibu. Tapi ibu selalu lupa atau mungkin tidak peduli. Lalu semua jadi salahku. 2. Tubuhku yang sering dioceh oleh semua orang. Padahal dulu aku kurus tapi selalu dioceh. 3. Tidak ada yg mau bicara dengan ku. Dulu aku adalah gadis cerewet berhati rapuh. Setiap aku salah bicara, mereka mulai mengatakan sesuatu yg menyakitiku. Kini aku pendiam, sangat pendiam. Bahkan saking jarangnya bicara kata2 ku sering terlupa cepat atau bahkan tergagap-gagap. Aku bahkan hanya bicara puluhan kata dalam sehari 4. Aku selalu tidak bisa mandiri. Aku punya kendaraan. Aku harus selalu dijemput dan naik ojek. Karena aku tidak punya uang otomatis aku selalu meminta uang mama. Aku sangat pemalu untuk minta tebengan. Dan aku jadi ragu untuk keluar karena aku tau butuh uang ojek. 5. Aku tidak punya hiburan dirimah, semua saudara ku punya istri, pacar, dan teman diajak bicara. Mereka tidak perlu bicara padaku. Mereka bahkan tidak suka padaku. Aku juga tak tahu. Kupikir dengan cuma duduk dalam kamar dengan HP sebagai hiburan tak akan membuatku dibenci. Tapi aku masi dibenci. Aku tidak tau aku merasa terasing diamanapun aku pergi. Bahkan mama sering marah saat aku main HP, padahal cuma itu hiburan ku, dia mungkin berpikir aku harus diam sendiri di rumah seperti orang bodoh. 6. Aku tidak cantik, pemalu, da sering gemetaran karena aku sering panik tanpa sebab itu sebabnya aku tak punya teman maupun pacar Aku ingin mengakhiri hidupku, sungguh, aku ingin

Epilogue

5 months later

U know...

Uuu wha?t ****. . . Agu u,u angy agu nama tahe diri inebc i isrdein. .
.
Aidj ryros bgsaia ubtan.

This user has written an update to this letter.To see what they wrote, please


Load more comments

Sign in to FutureMe

or use your email address

Don't know your password? Sign in with an email link instead.

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Create an account

or use your email address

You will receive a confirmation email

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Share this FutureMe letter

Copy the link to your clipboard:

Or share directly via social media:

Why is this inappropriate?