A letter from Jul 21, 2022

Hiii, Apa kabar? bagaimana kehidupan lu? asik gak di Untirta? atau lu pindah kampus? mamah gimana kabarnya? dia masih sedih karena ayah tidak ada atau tetap kuat? mungkin kita cukupkan sampai sini aja ya pertanyaan untuk lu, gue cuman mau menjabarkan beberapa hal yang menurut gue penting untuk kita. Sebenarnya, diri gue yang sekarang (21 Juli 2022) takut dengan masa depan yang mungkin gue hadapin, mungkin aja gue udah diambil duluan ama tuhan atau mungkin aja mamah menyusul atau mungkin kakak kakak kita menyusul ayah kita, tapi mau bagaimanapun manusia tidak bisa melawan waktu, mau bagaimanapun kita coba menghentikan waktu tetep aja waktu akan terus berjalan dan itu adalah kenyataan, gue sendiri benar-benar berharap lu bisa mewujudkan cita-cita lu atau impian lu di kuliah nanti, tapi gue sendiri gak bisa berekspektasi tinggi terhadap diri gue sendiri yaitu lu. Alasannya tentu simple, kita selalu menyimpang dari tujuan kita sebenarnya, mulai dari perjuangan di waktu SMP, meraih cita-cita di SMA, memperjuangkan Perguruan Tinggi, itu menyimpang dari tujuan kita sebenarnya dan apa yang kita inginkan sebenarnya, tapi gue sendiri yakin bahwa tuhan memiliki rencana yang lebih matang untuk gua, rencana yang pastinya membuat gue bahagia. Ohh yah, kalo lu nerima surat ini di waktu yang akan datang, gue harap di waktu itu lu masih tetep berambisi dengan tujuan lu, jadilah Data Scientiest yang dibutuhkan banyak perusahaan dan kalo bisa banggakan orang tua kita. Segitu aja kali ya surat yang gue sampaikan, sisanya gue serahin ke lu. Makasih udah berjuang untuk waktu 3 tahun itu. Ohh yah, bikin surat lagi ya untuk lu yang di masa depan.