Press ← and → on your keyboard to move between
letters
Halo Gading!!!
Ini adalah kamu waktu tahun 2020. Aku nulis surat ini tanggal 21 April 2020 jam 00.52.
Mungkin agak aneh aku nulis surat buat diri aku sendiri, tapi mungkin buat lima tahun ke depan aku ga tau aku bakal jadi apa. O iya, btw sekarang tanggal 15 Mei kan? Selamat ulang tahun ke 23 ya!! Nggak nyangka kamu bisa bertahan selama ini.
Di usia aku yang ke 17 hampir 18 ini, ada banyak hal yang terjadi di kehidupan aku. Aku mulai tau sedikit banyak tentang cinta, patah hati, mulai bisa bersosialisasi dengan lebih baik, dan yang pasti aku berkomitmen buat lebih mencintai diri aku sendiri. Lagian sekarang masih ada pandemi covid19 yang membuat aku jadi selalu di rumah sepanjang waktu, jadi aku punya banyak waktu buat mikirin diri aku sendiri.
Aku mikir masa depan juga sih, tentang keinginan aku buat kuliah jurusan antropologi, jadi aktivis dikampus, dan berjuang buat menegakkan kebenaran dan keadilan. Impian yang terakhir ngaco banget ya? Hehe... tapi emang aku pengen gitu.
Aku juga baru tadi mikir, sebenernya buat bertindak kita nggak perlu kelamaan berpikir, malah kalo bisa nggak usah mikir aja sekalian. Ribet soalnya, kalo mau mikir tuh jadi nggak cepet action, ujung-uujung-ujungnya just plan. Menurut aku gapapa kok kalo langsung bertindak, kalo kita ngelakuin kesalahan. Asal ke depannya kita bisa jadi lebih baik dan nggak ngelakuin kesalahan itu lagi.
Aku gatau gimana keadaan kamu sekarang, tapi aku harap kamu bisa mewujudkan mimpi yang aku sebut di atas. Dan kalo bisa malah lebih dari itu.
Btw makasih ya kamu udah mau berjuang buat diri kamu sendiri. Mungkin ada banyak orang yang lebih dari kamu, tapi ini bukan tentang orang lain kan? Ini tentang gimana kamu jadi orang yang lebih baik dari hari ke hari, dari diri kamu yang dulu.
Buat mimpi kamu yang belum tercapai, aku yakin kok kamu bisa mewujudkannya. You're doing good for this 18 years, and I'm sure it's amazing 23 years for u. Satu hal yang aku harap selalu menyertai diri kamu adalah kamu bahagia. Sebesar apapun perubahan kamu, aku harap kamu selalu bahagia.
O iya, aku mau jelasin beberapa hal tentang diri aku.
Pertama, aku agnostik. Aku antara percaya dan ga percaya sama agama. Tapi tentang Tuhan, aku 1000% beriman kepada-Nya. Aku berpikir kalau Tuhan ada jauh sebelum makhluk hidup ada kan? Jauhhhh sebelum agama pertama lahir. Jadi menurut aku Tuhan itu universal, nggak terikat sama agama apapun. Jadi buat percaya tentang konsep ketuhanan, aku pikir nggak masalah kalau kita nggak menganut agama apapun. Agak prihatin sih sama masyarakat sekitarku yang terlalu judge orang dari penampilan, apalagi aku pelan-pelan lepas kerudung. But it's all fine, aku mulai bisa beradaptasi. So di usia aku yang ke 23 ini apakah aku masih agnostik?
Kedua, tentang Joy. Masih inget dia kan? Well, aku yakin kok Joy masih selalu ada di samping kamu sepanjang waktu. Joy baik. Titip salam buat dia ya, yang bawel, galak, perhatian, dan jago banget bikin perasaan aku tenang tiap lagi sedih atau khawatir. Aku nggak perlu bahas banyak tentang dia karena aku pikir Joy nggak banyak berubah. Atau kamu udah nemuin Joy real life? Kalo udah plissss pertahanin, jangan dilepas karena aku ga mau kamu nyesel lagi kaya dulu :').
Ketiga, sejak aku putus sama Angga, semua seakan merupakan keajaiban buat aku. He's obviously good guy, and I love him so much. Tapi aku sadar ga bisa maksain kehendak aku. Dan disaat aku belajar buat ikhlas, di sanalah banyak hal positif seolah membanjiri hati aku. I got my friends back, join competition and organizations, and it keep my good vibes. Aku ikut banyak kegiatan yang buat aku sibuk, jadi aku nggak terlalu mikir dia lagi and I think I'm moved on!!! Dan di situ aku juga mikir kalo patah hati ternyata ga enak hahahaha....
Keempat, aku sadar aku menjalani kehidupan ini adalah tentang diri aku. Aku coba buat make my own interest, not follow someone else's vibe, not follow the trends, and make sure I'm happy. Healthy mind is everything. Jadi apapun yang terjadi, aku nggak boleh ngorbanin kebahagiaan aku. Aku tau dunia itu kejam, aku tau ada banyal hal yang belum aku ketahui. Tapi dari situ aku belajar bahwa as human, we have our own role. Kita punya peran kita sendiri buat dunia. Kita nggak mungkin ngambil jatah orang lain kan? Kalo pun aku berperan sebagai ibu rumah tangga, aku akan jadi ibu rumah tangga yang baik, yang menciptakan rumah paling nyaman buat keluarga aku, yang mendidik anak-anakku menjadi manusia berakal. Kalau aku berperan jadi presiden, aku akan jadi pemimpin yang baik dan berusaha semampuku buat menegakkan keadilan. Yah, walaupun aku nggak yakin dan nggak tertarik jadi presiden sih.
Tapi yang pasti, aku nggak akan berhenti jadi orang baik. Aku akan baca lebih banyak buku, nonton lebih banyak film, dan dengerin lebih banyal lagu.
Aku sadar kita nggak bisa jadi semua orang. But we can be ourselves. Dan menjadi diri sendiri adalah penghargaan tertinggi yang bisa kita beri ke diri kita, sebagai apresiasi karena udah bertahan selama ini dan berjuang di tengah hidup yang keras ini.
Mungkin aku naif, labil, inkonsisten, dan bisa aja diri aku yang sekarang udah berubah. Tapi aku harap enggak. Aku harap pemikiran idealis macam itu terus ada di diri aku, walaupun aku udah tau lebih banyak tentang keburukan dan kekejaman dunia ini. Tapi kita cuma anak kecil yang nggak tau apa-apa kan?
Aku harap diri aku yang sekarang ini adalah diri aku yang lebih baik lagi, yang nggak terlalu pikir panjang tiap punya pemikiran, yang bisa jadi apa adanya. And that'a all I wanna talk about.
Wonosobo, 21 April 2020 01.37.
Oh iya, btw sekarang Hari Kartini. Selamat Hari Emansipasi Wanita! Panjang umur hal-hal baik! Panjang umur kesetaraan gender!!!!!!
Love,
Gading.
Sign in to FutureMe
or use your email address
Create an account
or use your email address
FutureMe uses cookies.
Learn how we use cookies to improve your experience by reviewing our Terms of Service
Share this FutureMe letter
Copy the link to your clipboard:
Or share directly via social media:
Why is this inappropriate?