A letter from March 1st, 2018

Halo Fani, Apa kabar kamu sekarang? Aku harap semua baik-baik saja. Pasti sudah berumah tangga, dengan anak yang lucu-lucu, suami yang sayang sama kamu, dan semoga dengan rumah tangga yang bahagia dan baik-baik saja. Mungkin, pas kamu baca surat ini, kita udah lama banget ga ketemu, mungkin juga, kamu sekarang jadi istri aku, dan yang disebutin di atas itu rumah tangga kita, dan anak-anak kita. Tapi, kemungkinan terburuknya, kita sudah jadi orang asing satu sama lain, aku ga tau kamu sekarang di mana, dan aku juga gatau aku masih hidup atau enggak. Malam ini, waktu aku nulis ini, kita baru habis berantem, karena kamu bilang aku cuek, dan aku ga bisa ngebuktiin kalo apa yang orang pikirin tentang aku itu salah, dan kamu bener. Aku cuma pecundang yang berbuat sesuka hati dan banyak ngecewain orang lain. Aku berargumen dengan kamu malam itu, seakan-akan aku yang paling benar, tapi sebenernya, aku salah besar, dan aku minta maaf atas semua kekecewaan yang sudah aku ciptakan di dalam hati kamu. Aku tidak mau nulis panjang-panjang, karena kemungkinan besar, kamu sudah jadi milik orang lain sekarang, dan aku tidak mau menimbulkan kesalah pahaman. Aku mungkin sudah ada di suatu tempat, tinggal di kedai kopi yang selama ini aku pengen punya, dan mungkin masih punya foto kamu di salah satu sudut tembok kedai kopi aku, dan masih berharap semoga kamu baca surat ini. Kamu pasti bingung ketika bangun pagi-pagi, ada chat aku yang nyuruh kamu buat konfirmasi email. Hahahahahahaha. Sekarang, setelah bertahun-tahun, kamu tahu jawabannya kan? Oh iya, satu lagi, kalo kamu bahagia, aku juga ikut bahagia, tapi jika kamu lagi banyak masalah, aku berdoa semoga Allah kasih kamu kekuatan untuk menghadapi masalah kamu, dan semoga cepat di beri jalan keluar. Selamat tanggal 11 Oktober tuan putri Fani Rahma Damayanti. Semoga kamu sudah jadi ratu yang di cintai oleh rajanya sekarang. Aku sayang kamu, dan akan terus begitu. Salam sayang, Jun <3