Press ← and → on your keyboard to move between
letters
Untuk Arum, Perempuan dengan Senyuman yang Menghidupkan Semesta
Dari Jean, Sang Pemilik Cinta yang Tak Pernah Pa***
Arum,
Ketika surat ini sampai kepadamu, kamu sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang berusia 17 tahun. Selamat ulang tahun, Arum. Aku tahu ini hari istimewamu, dan aku ingin hari ini penuh dengan senyum dan harapan. Aku hanya menyesal tidak bisa ada di sana untuk mengucapkannya langsung. Tapi aku harap, setiap kata dalam surat ini bisa menjadi pelukan dari jauh, yang terasa hangat di hatimu. Aku nggak tahu bagaimana dunia tanpa aku di sana bersamamu, tapi aku tahu satu hal yang pasti kamu adalah keajaiban yang membuatku bersyukur pernah ada di dunia ini.
Every part of me loves every piece of you. Arum, jika aku harus menggambarkan kamu, aku akan kehabisan kata-kata, meskipun aku menciptakan ribuan bahasa baru. Kamu adalah keindahan yang tidak bisa dirangkum dalam puisi terpanjang sekalipun.
Senyummu, laksana ukiran mahakarya. Aku selalu bilang ke diriku sendiri, “Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan sesuatu seindah itu?” Senyummu bukan hanya indah, tapi juga menenangkan, seperti langit biru setelah badai panjang. Bahkan para seniman terbesar pun tak akan sanggup menciptakan sesuatu seindah itu.
Suaramu? Itu adalah melodi terindah yang pernah aku dengar, melodi yang selalu mampu membuat hariku terasa penuh makna, melodi yang bahkan surga pun iri memilikinya. Lembut, tulus, dan selalu mampu menghapus keraguan yang bersarang di hatiku.
Dan wajahmu, ah... wajahmu adalah lukisan yang tidak pernah selesai. Setiap kali aku melihatmu, aku selalu menemukan keajaiban baru di sana. Wajahmu adalah karya seni paling sempurna yang Tuhan ciptakan. Indah hanyalah kata, tapi kamu adalah wujudnya.
Aku menulis surat ini dengan penuh cinta, tapi juga air mata. Karena aku tahu, ketika kamu membacanya, aku tidak akan lagi ada di dunia ini. Aku sudah pergi, Arum. Penyakit ini mungkin telah mengambil tubuhku, tapi tidak pernah cintaku. Cinta itu akan tetap ada, akan terus hidup bersamamu.
Aku jatuh cinta pada hal-hal kecil tentangmu. Cara kamu menyelipkan rambut di balik telingamu, cara kamu tertawa kecil saat kamu mencoba menutupi rasa gugupmu, bahkan caramu memandang dunia dengan segala rasa penasaran dan kekuatanmu. Aku ingat bagaimana setiap momen bersamamu selalu terasa seperti keajaiban.
Masih teringat jelas saat kita pertama kali bertemu. Waktu itu, aku cuma memperhatikan kamu dari jauh, terlalu takut untuk bicara. Tapi saat kamu menyapaku dengan senyumanmu yang tulus, aku tahu, hatiku sudah hilang.
Aku tahu hidupmu nggak mudah, Arum. Kamu pernah cerita tentang ayahmu yang memilih jalan lain, meninggalkan luka yang dalam. Tapi aku ingin kamu ingat sesuatu, memaafkan bukan berarti kamu melupakan atau membenarkan apa yang telah terjadi. Memaafkan adalah cara untuk membebaskan dirimu dari beban itu, untuk tetap berdiri tegak meski badai mencoba meruntuhkanmu. Hatimu terlalu indah untuk dibebani kebencian Arum. Maafkanlah, lepaskan. Biarkan kamu menjadi lebih ringan untuk terbang lebih tinggi.
Aku ingin kamu tahu bahwa aku bangga sama kamu. Kamu adalah seseorang yang terus berjuang meskipun dunia terasa begitu berat. Kamu adalah seseorang yang tidak pernah menyerah, bahkan saat harapan hampir tidak terlihat.
Arum, kalau suatu hari nanti kamu merasa rindu padaku, jangan terlalu lama bersedih, ya. Aku tidak pernah benar-benar pergi. Saat pagi datang dan sinar matahari menyentuh wajahmu, aku ada di sana. Saat malam tiba dan kamu melihat bintang, aku ada di antara mereka, berkelip hanya untukmu. Jika hujan turun, rasakan tetesannya, karena aku ada di sana, menyentuhmu lembut seperti pelukan yang selalu aku berikan dulu.
Dan kalau kenangan tentang aku mulai memudar... kalau wajahku perlahan hilang dari ingatanmu, atau suaraku mulai samar di telingamu... itu nggak apa-apa. Karena aku akan selalu ada di tempat yang tidak bisa disentuh oleh waktu yaitu hatimu. Aku tidak akan pernah benar-benar pergi. Aku akan selalu hidup di dalam hatimu, di setiap sudut kecil yang menyimpan kebahagiaan kita.
Arum, aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah cinta terakhirku. Tidak ada orang lain yang akan menggantikanmu di hatiku, bahkan setelah aku pergi. Kamu adalah alasanku bertahan sejauh ini, meskipun aku tahu tubuhku semakin lemah. Aku tidak pernah menyesal mencintaimu, bahkan jika cinta ini harus berakhir di dunia yang berbeda.
Aku titipkan kamu ke Juan, ya. Dia adalah bagian dari diriku yang masih bisa ada di dekatmu. Percayalah, dia akan menjagamu dengan seluruh hatinya, seperti aku dulu. Jangan takut untuk bersandar padanya, karena dia akan selalu ada untuk kamu, seperti aku yang ingin selalu ada untuk kamu.
Selamat ulang tahun sekali lagi, Arum. Hari ini bukan hanya tentang usiamu yang bertambah, tapi juga tentang hidupmu yang terus berjalan. Jalani hidupmu dengan penuh semangat, ya. Jangan pernah menyerah, tidak peduli seberapa beratnya.
Arum, kamu adalah rumahku. Meski aku sudah tidak ada di dunia ini, aku akan selalu menemukan jalanku untuk kembali kepadamu. Setiap senyummu, setiap tawa kecilmu, setiap langkah yang kamu ambil adalah bukti bahwa aku masih hidup di dalam dirimu.
Teruslah berjalan maju Arum. Dunia ini mungkin tidak sempurna, tapi kamu adalah salah satu alasan kenapa dunia ini masih punya keajaiban. Jangan pernah berhenti bermimpi, jangan pernah berhenti mencintai dirimu sendiri, dan jangan pernah berhenti menjadi seseorang yang membuatku jatuh cinta setiap hari. Aku mencintaimu, Arum. Lebih dari apa pun yang bisa aku katakan, lebih dari apa pun yang bisa aku tunjukkan. Sampai akhir napasku, dan bahkan setelah itu, kamu adalah segalanya bagiku.
Selamat ulang tahun, Arum. Aku mencintaimu dengan seluruh hatiku, sekarang, nanti, dan selamanya.
Dengan cinta yang tidak pernah berakhir,
Jean
P.S.
Saat kamu melihat ke langit, aku ada di sana, memelukmu dari kejauhan. Jangan takut menghadapi hidup, Arum. Kamu adalah bintang yang tidak akan pernah pa***, dan aku adalah langit yang akan selalu menjadi tempatmu bersinar.
Sign in to FutureMe
or use your email address
Create an account
or use your email address
FutureMe uses cookies, read how
Share this FutureMe letter
Copy the link to your clipboard:
Or share directly via social media:
Why is this inappropriate?