Press ← and → on your keyboard to move between
letters
Sunday, August 28, 2022
6.32 pm
I just want to remember what I've felt
Umurmu 19, sudah 9 bln km kerja di Papan.
Hari ini dan beberapa hari sebelumnya, km selalu terusik pikiran ini, berulang trs. Km ngerasa ingin rasanya membanting suatu barang, terutama hp yang km dapatkan dr orang spesialmu hanya untuk melampiaskan emosi, tetapi tidak kamu lakukan karena kamu merasa akan menyesal jika melakukannya.
Kamu merasa menyesal karena mempunyai relationship dengan dia. Yang awalnya hanya karena pikiranmu sendiri yg terlalu kebanyakan mikir. Kamu ingin rasanya di masa lalu tidak pernah mempunyai relationship dengan dia ataupun orang lain, karena kamu berpikir hanya akan merugikan dirimu sendiri and wasting your time. Kamu merasa hanya kamu seorang yang memikirkannya, dia tidak. Ingin rasanya km diperhatikan olehnya, dikabari trs olehnya, tetapi dia sedang sibuk menata masa depannya dan sibuk mengerjakan project dari 3 tempat kerjanya, tidak ada waktu untuk mengabarimu. Kamu berpikir dia sedang menyukai orang lain, padahal nyatanya tidak. Dia hanya sibuk.
Kamu merasa aneh dengan dirimu. Kamu iri, kamu suka membanding bandingkan dirimu dengan dia dan juga orang lain. Kamu merasa tidak cocok dengan siapa siapa karena nilai dari dirimu masih kurang. Ingin rasanya kamu tidak memiliki relationship dengan siapapun. Hanya ingin berteman dan bersahabat. Ingin selalu bermain dan ngobrol dengan teman tersayangmu. Jikapun kamu suka dengan seseorang, kamu berpikir untuk menyukainya dalam diam dari pada memiliki relationship dengannya. Karena kamu sadar, akan merugikan dirimu, kamu akan selalu memikirkannya, dia sedang apa, selalu membuat drama hanya karena kamu rindu dan ingin perhatiannya. Kamu tau bahwa ternyata dominan perempuan akan melakukan seperti apa yang kamu lakukan. Tetapi kamu berpikiran berbeda dengan orang lain. Setelah akhirnya kamu memiliki relationship dengannya, kamu tidak ingin lagi memiliki relationship dengan orang lain, jikalau semisal kamu putus dengannya. Karena itu hanya akan mengulang siklus sebelumnya.
Kamu juga belum percaya diri dengan valuemu saat ini. Merasa belum bisa dibanggakan. Padahal Hal ini juga yang membuatmu insecure dengannya, insecure Kamu tidak pantas dengannya, merasa tidak cocok. Kamu ingin meningkatkan valuemu tetapi tidak kamu lakukan, hanya dalam otak saja, tidak kamu eksekusi, memang ada yang kamu coba lakukan dari beberapa idemu itu, tetapi kamu tidak bisa konsisten. Kamu orangnya tidak rajin. Merawat tubuhmu sendiri saja, kamu malas. Apalagi konsisten dengan goalsmu. Masalahnya sebenernya hanya ada pada dirimu, bukan orang lain. Tapi kamu masih saja belum bisa bangkit, belum bisa konsisten. Ntah apa yang akan kamu lakukan kedepannya.
Hari ini sebenernya kamu diajak teman lelakimu untuk bermain Badminton, tetapi kamu terlalu banyak mikir. Kamu ingin bermain untuk menghilangkan penat dari apa yang kamu rasakan hari ini dan beberapa hari sebelumnya. Tetapi tidak jadi karena kendala teknis Dan waktu.
Kamu ingin rasanya mengakhiri relationshipmu dengannya, tetapi kamu tidak bisa, karena pikirmu alasan dibalik itu tidak rasional dan selfish. Dan juga kamu tidak bisa sebagai pihak yang memutuskan, harus dia yang memutuskan relationship ini, karena kamu ngerasa dia lebih logis jikalau harus memutuskan relationship ini. Kamu berpikir, kalau kamu yang memutuskan, kamu tidak punya pendirian untuk memutuskannya dan berakhir dengan permintaan maaf, karena alasan tidak logismu memutuskannya dan ya relationship nya tetap lanjut.
Saat ini kamu lg pengen banget di-call dia, dia ngechat kamu "free?" dan kamu jawab Iya. Tapi di lain sisi kamu jadi mikir lagi, "nanti kalo pas call paling diem aja atau kamu jadi tambah insecure, ngebanding bandingin diri, ngerasa ga cocok, dia banyak belajar, kamu banyakan main hp, buka medsos. Ruwet. Jadi pengen ga punya relationship sama siapa siapa, kalo kejadiannya bakal seperti yg kamu alamin sekarang, insecure, overthinking.
Intinya kamu jadi dirimu sendiri, jangan bandingin dirimu dengan orang lain. Setiap orang punya keunikannya masing masing, so ga perlu insecure. Bahagia juga ada dari dirimu bukan dari orang lain. Jangan minta kebahagian dari orang lain, karena itu bakal sementara dan ujung ujungnya kamu bakal sakit hati kalau ngegantungin bahagiamu dari orang lain.
Sign in to FutureMe
or use your email address
Create an account
or use your email address
FutureMe uses cookies, read how
Share this FutureMe letter
Copy the link to your clipboard:
Or share directly via social media:
Why is this inappropriate?