A letter from November 15th, 2020

Time Travelled — almost 5 years

Peaceful right?

Dear Aditia fuji, Gua ada adalah tigor dari tahun 2020. Saat lu baca tulisan ini mungkin ada beberapa kemungkinan yang terjadi diantara kita. Beberapa kemungkinannya adalah gua sudah tidak lagi menjadi pasangan lu, gua masih jadi pacar lu, gua sudah menikah dan memiliki anak bersama lu, atau yang lebih buruknya gua sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum gua menceritakan alasan gua buat menulis surat ini, mari kita rekap apa aja yang terjadi di tahun 2020 pada tahun yang gua alami sekarang. Bulan Januari 2020 adalah bulan dimana lu wisuda yang didampingin kedua orangtua lu (ibu dan babeh) dan gua sebagai pasangan wisudanya. Bulan tersebut juga adalah bulan gua menyelesaikan siding dan dibarengi dengan keluarnya SKL gua. Bulan Februari 2020 adalah bulan dimana gua telah menghabiskan masa kontrak rumah bersama teman-teman omda gua (Aldi, Abdi, dan Ichsan aka ayah) dan gua pindah ke kosan di daerah Balebak dekat kontrakan Bagan. Selanjutnya bulan Maret, yaitu bulan dimana gua wisuda dan lu sebagai pendamping wisuda gua. Untuk pertama kalinya lu bertemu dengan keluarga besar gua walaupun cuma sekedar setor muka aja. Bulan itu juga terjadi PSBB (pembatasan social berskala besar) diseluruh Indonesia yang membuat seluruh aktifitas baik itu sekolah maupun pekerjaan mengharuskan mereka untuk melakukannya di rumah, gua memutuskan untuk pulang dan kejadian tak terdugapun terjadi. Gua ga pernah balik ke Bogor lagi sampai PSBB kedua berakhir. Akhirnya gua meminta lu buat ngerapihin pakaian yang ada dikosan gua dan kirim pake kargo setelah 7 harian Mak Oyoh. Hingga kini pada tanggal 15 November 2020, gua belum bisa nemuin lu. Gua pertama kali kepikiran menulis ini ketika gua sedang dalam perjalanan pulang dari tempat pakwo (kalo lu biasa sebutnya uwak) yang anaknya baru meninggal dunia. Saat perjalanan tersebut gua sempet berfikir kalo gua udah ga ada, gua pengen meninggalkan sesuatu yang sudah gua persiapkan dari awal buat bisa dinikmati dimasa yang akan datang. Lu tau pada tahun ini gua lagi iseng-iseng buat belajar investasi dengan membeli saham dan reksadana. Semoga sampai dengan lu baca ini gua masih nyimpen itu. Banyak keresahan yang ada didalam diri gua namun ga bisa gua tuangkan dalam sebuah tulisan. Gua berharap ketika lu baca tulisan ini gua masih bersama lu dan sedang tidur bersama dengan anak kita. Namun ketika gua ga ada dan lu baca ini, gua yakin lu dah bahagia dengan orang pilihan lu dan dia orang yang terbaik. Gua berharap dia selalu menjaga lu seperti gua menjaga lu dulu. Semoga lu menjadi orang yang lebih dewasa dari yang gua lihat saat ini. Sekali lagi, kalo gua ga ada tolong pesan ini lu sampaikan ke keluarga gua dimanapun mereka berada bahwa gua sangat menyayangi mereka. Gua pengen berterima kasih atas apa yang udah mereka kasih ke gua terkhusus buat Apa dan Ama. Apa orang selalu kuat walaupun anak-anaknya kurang memperhatikan dia tapi dia ga pernah ngeliatin rasa sedih didepan anak-anaknya. Ama yang ga pernah lelah buat selalu dampingin anaknya dan ngebimbing anaknya sampai seperti sekarang. Mereka yang selalu kuat walaupun anak-anaknya ga pernah absen buat nyusahin mereka. Gua harap mereka selalu sehat dan dilindungi Allah SWT. Kalian semua jaga diri baik-baik disana. Jangan lupa selalu berbagi baik dalam kondisi sesulit apapun itu. Gua takut ini jadi pesan terakhir gua, tapi semoga saja jangan. Sehat-sehat kalian. Love U all guys. Tertanda Tigor Wahyudi

Load more comments

Sign in to FutureMe

or use your email address

Don't know your password? Sign in with an email link instead.

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Create an account

or use your email address

You will receive a confirmation email

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Share this FutureMe letter

Copy the link to your clipboard:

Or share directly via social media:

Why is this inappropriate?