Time Travelled — almost 5 years

A letter from June 7th, 2020

Jun 07, 2020 Jun 07, 2025

Peaceful right?

Dear FutureYou, tahun ini, tahun 2020 dimana kita semua menghadapi musibah yaitu pandemi covid 19 dan juga isu rasisme. dan di tahun ini pula kita lulus SMA bersama. benyak hal yang ingin aku sampaikan pada kamu, tapi sekarang aku belum berani untuk mengatakannya. semoga di tahun 2025 nanti saat kamu bisa lihat email ini kamu bisa membacanya dengan baik. Muhammad Reyhan Akbar bin Akbar Iriyandi yang aku cintai, telah setahun ini aku selalu dihadapkan dengan kegelisahan juga kecemasan akan diri sendiri. tentang masa depan, akankah aku bisa meraih cita cita dan kebanggaan untuk diri sendiri? apakah aku bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain? dan apakah aku akan tetap dibersamai oleh orang orang yang aku cintai? jika kita flashback ke belakang, bisa dibilang satu tahun pertama kita bak dua manusia yang saling merekah, bahagia karena cinta, kita saling berbagi rasa dan harapan untuk masa depan saling mengikat janji kesetiaan dan kepercayaan. memang, kita pernah melakukan kesalahan besar, dan aku tidak akan munafik tentang itu. kesalahan yang menyakitkan pada akhirnya karena perasaan bersalah dan berdosa. aku mengerti, dari situ kamu pasti memandang cinta kita adalah cinta yang mementingkan nafsu belaka. kamu pasti mulai berpikir bahwa cinta kita bukanlah cinta yang baik. hingga pada akhirnya kamu putuskan untuk mengakhiri komitmen kita dan mulai berjalan bersama tanpa pegangan. di awal aku merasa terkhianati. aku menangis setiap malam. bertanya tanya mengapa dulu Alloh dekatkan kamu kepadaku jika kamu bukan jodohku karena dulu aku hanya meminta didekatkan kepada jodohku. bahkan hingga sekarangpun aku masih bisa merasakan tonggak kepercayaan yang kita pupuk bersama. aku masih begitu percaya tentang semua hal yang kita ucapkan dulu meski kondisi tidak sama. han, setiap malam aku selalu teringat tentang kenangan kenangan yang pernah kita lalui dulu, aku pun mulai menyadari bahwa kamu adalah lelaki yang membuatku pertama kali merasakan bagaimana dicintai sebegitu dalam dan begitu tulus. aku juga memahami bahwa kamu melakukan sesuatu pasti ada alasan dan tujuannya. sedih memang, dan aku juga belum bisa membuka hati kepada orang lain, aku terjebak dalam kepercayaan dan harapan kepada kamu. aku tidak tahu saat kamu baca ini nanti apakah kita tetap dekat sperti sekarang atau malah berbanding terbalik, sudah lost contact dan tidak tahu kabar. aku berharap kamu tetap merealisasikan sisa satu janji kamu sm aku untuk tetap membimbing aku apapun yang terjadi. aku sudah merelakan 4 janji mu yang lain aku sudah mengikhlaskan itu semua.. kontet, harapanku, hiduplah sesuai dengan apa yang kamu mau, kejarlah semua keinginan kamu selagi masih banyak waktu. memang sulit bagiku sekarang, patah hati, kecewa, rasanya hatiku hancur lebur. tapi kamu tetap temani aku sekarang, menjadi partner ngobrol, jalan, yang membuat kesedihan itu surut perlahan tapi tidak usah km hiraukan aku, aku rela berpisah, menghancurkan harapanku tentang pasangan masa depan demi kamu dan masa depanmu. aku ingin melihat kamu mencapai cita cita yang pernah kamu ceritakan ke aku. aku ingin kamu juga bahagia, bertemu dengan perempuan yang kamu impikan, yang cantik seperti annelies tapi tetap bisa kamu miliki, juga pintar seperti bu asfia atau bu rani, yang juga mandiri, tidak pemalas, bisa nyambung ngobrol sama kamu, sayang keluarga kamu dan yang terpenting mencintai, menyayangi, mempercayai kamu melebihi aku. sekarang, aku sedang selalu memikirkan tentang perpisahan. kampus kita akan jauh, jarang bertemu,sibuk aku rasa akan membuat kita saling menjauh, jika memang itu terjadi nanti, aku minta maaf jika aku belum sempat memnita maaf kepadamu saat itu. aku minta maaf atas semuanya, aku tau banyak hal yang telah kamu sisihkan untuk aku, waktu untuk kamu belajar, uang kamu, energi kamu. juga aku berterimakasih karna telah mau terus membimbing aku, menemani aku, mendengarkan keluh kesah dan bahagia ku, menjadi teman berbincangku, juga terimakasih telah memberi kenangan indah menjadi laki laki yang paling aku cintai juga kenangan merasakan di lindungi juga di sayangi. ambu telah begitu sayang sama kamu han, jika boleh jujur bahkan semua keluargaku sudah sayang sama kamu, sudah berharap besar sama kamu. tapi aku harus memberikan pengertian kepada mereka bahwa kamu pun memiliki kehidupan sendiri, juga memiliki keinginan sendiri. terimakasih ya han telah memenuhi memori masa remaja dengan berbagai teori menarik juga dengan cinta dan kehumoran kamu, juga pemikiran kamu yang cemerlang. apakah aku akan bertemu lelaki yang mencintaiku sebaik kamu? aku ragu. segini aja suratku dari tahun 2020 sesuai dengan perasaan juga keadaanku saat ini. maaf jika saat kamu baca ini malah membuat km ingin muntah karna kata kata yang alay dan menjijikan. aku akan sangat merindukan kamu. dariku, Harumi Sekar Asih yang saat kamu buka email ini sudah beranjak 23 tahun.

Load more comments

Sign in to FutureMe

or use your email address

Don't know your password? Sign in with an email link instead.

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Create an account

or use your email address

You will receive a confirmation email

By signing in to FutureMe you agree to the Terms of use.

Share this FutureMe letter

Copy the link to your clipboard:

Or share directly via social media:

Why is this inappropriate?